Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan Rahmat dan curahan rezeki yang tiada terhitung sehingga kami dapat menjalankan aktifitas sehari-hari dengan baik. Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, atas kehadiran Beliau di muka bumi ini curahan Rahmat Allah terlimpahkan kepada kita semua.
Di era abad ke-21 ini tidak dapat dipungkiri peradaban manusia telah berkembang pesat dalam segala bidang kehidupan. Perkembangan ini dapat dikatakan sebagai hasil prestasi manusia yang dimodali akal dan pikiran yang sempurna sehingga tercipta peradaban teknologi yang luar biasa. Namun hal ini juga akan menjadi “boomerang” bagi sebagian manusia jika tidak dapat menyikapinya dengan baik. Bagaimana tidak, pastinya segala aktivitas manusia akan mengarah pada masalah elektronik, atau internetisasi. Bagi yang tidak paham dalam dunia ITE maka akan tertinggal dengan sendirinya. Perkembangan ini juga tentunya akan berimbas terhadap dunia Pendidikan, khususnya yang berkaitan dengan profesionalisme guru. Pad era ini guru dituntut harus kreatif dan inovatif dalam mengembangkan sistem pembelajaran. Oleh karena itu guru harus menguasai bidang ITE dan sudah menjadi keniscayaan dalam memenuhi tuntutan zaman.
Sementara itu, Pendidikan sejatinya adalah proses memanusiakan manusia, manusia sendiri memiliki dua tugas utama yakni sebagai seorang hamba (beribadah) dan seorang khalifal fil ardh (memiliki ilmu), maka program pendidikan harus menjawab kebutuhan manusia secara utuh dalam menghadapi kenyataan hidup yang terus berubah. Manusia dengan kompleksitas yang dimilikinya berdampak terhadap dunia pendidikan juga kompleks, menantang, namun sangat mulia. Kompleksitas dan tantangan terus berkembang seiring dengan perjalanan zaman. Karena itu, kita semua harus secara bersamasama terus-menerus berikhtiar dengan sungguh-sungguh untuk menanganinya, demi kemuliaan diri, bangsa, negara, dan umat manusia. Pendidikan yang dapat mengantar generasi kita yang tak hanya meningkat pengetahuannya, terasah keterampilannya, tapi juga makin luhur kepribadiannya. Pintar, terampil, dan berkarakter baik sebagai kreator peradaban sebagaimana do’a Nabi Ibrahim dalam Al Quran Surat Al Baqarahn ayat 129.
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU Sisdiknas). Arah pendidikan memberi tuntunan (menuntun) terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat.
Dalam konteks FKIP Unisma diusianya yang ke-41 di tahun 2022 ini (10 Mei 1981-10 Mei 2022) sudah sepatutnya memperhatika dimensi profesionalisme dan spiritualitas dalam mengantarkan lulusannya menjadi lulusan yang berdaya saing dan berkarakter. Keterampilan abad 21 senantiasa menjadi agenda pokok dalam pengembangan FKIP Unisma dalam mempersiakan mahasiswanya menjadi lulusan yang berkualitas. Giat spiritualitas melalui teladan Rasulullah patut untuk diimplementasikan dan senantiasa menjadi habitus para sivitas akademika FKIP Unisma. Para dosen dan lulusannya boleh memiliki otak cemerlang namun hati harus senantiasa terpaut dengan Allah SW T. Buku Nulis Bareng (NUBAR) yang di gagas teman-teman FKIP ini patut diapresiasi karena menyajikan informasi segar bagaimana mengelola pendidikan di era saat ini. Semoga buku ini ada guna dan manfaatnya. Aamiin yaa rab.
Dr. Hasan Busri, M.Pd (Dekan FKIP UNISMA)
