Kegiatan tahunan yang di adakan oleh FKIP Universitas Islam Malang (UNISMA) dalam rangka memperingati dies natalis FKIP UNISMA yang ke-36. Untuk gebyar tahun ini FKIP UNISMA mengangkat sebuah tema “Pelangi FKIP” yang berarti menuju FKIP yang lebih berwarna. Berwarna dalam segi Keagamaan, Keilmiahan, Dan Kebudayaan Indonesianya.
Hari puncak dalam gebyar ini akan jatuh pada 10 mei 2017 mendatang yang bertepatan dengan hari jadi FKIP ke-36. Untuk agenda yang sudah di bentuk yaitu ada Seminar nasional, rangkaian perlombaan (putra putri FKIP UNISMA, MTQ, cerdas cermat, short video, menghias tumpeng, tari traditional antar fakultas dan futsal se-Malang Raya) Expo pendidikan, jalan sehat, FKIP Mengajar. Dan untuk acara penutup sendiri adalah Konser Amal.
Pembukaan gebyar 2017 yg dibuka oleh Dr. Ir. H. Badat Muwakhid, MP wakil rektor 3 UNISMA. Di acara grand opening gebyar FKIP di meriahkan persembahan medley paduan suara antara dosen bersama mahasiswa FKIP, penampilan dari 3 prodi FKIP (Pendidikan bahasa dan sastra Indonesia, Pendidikan matematika dan Pendidikan bahasa Inggris).
Hadir pula padepokan seni topeng asmoro Bangun sebagai bintang tamu dengan membawakan tari topeng bapang dan tari grebeg sabrang.
“Gebyar FKIP 2017 sangat terbuka untuk umum, contoh kecil di pembukaan tadi kita sangat terbuka bagi siapapun yang ingin berkunjung. Kita tentunya berkolaborasi dengan banyak elemen dalam acara ini untuk tetap mensukseskan acara gebyar FKIP 2017 ini,” ungkap Zuhridin Yuliandi selaku ketua pelaksana.
“Alhamdulillah, dalam proses persiapan kita tidak mempunyai kendala – kendala yang berat. Berkat kerja keras dari panitia gebyar FKIP 2017 dan bapak Ibu dosen yang ikut serta untuk membantu acara sampai hari H,” paparnya.
Opening sendiri hanya digelar selama 1 hari, selanjutnya akan disusul dengan agenda – agenda berikutnya.
“Agenda terdekat kami adalah seminar nasional pada 5 April mendatang,” ungkapnya.
“Semoga FKIP UNISMA tetap menjadi fakultas favorit dan fakultas yang unggul di Universitas Islam Malang. Dan dapat mencetak guru – guru unggul untuk generasi dunia pendidikan,” tutup mahasiswa jurusan pendidikan bahasa Inggris tersebut.