MALANG. Selasa, 10/5/2016 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Malang (Unisma) merayakan hari lahir (harlah) yang ke 35. Eksistensi Fakultas di Perguruan Tinggi dapat diukur dari seberapa besar sumbangsih dan kemanfaatan yang sudah diberikan, demikian Dr. Hasan Busri, M.Pd., Dekan FKIP Unisma periode 2015-2019 mengawali sambutannya di peringatan harlah ke 35 FKIP Unisma di ruang Usman Mansur. Tema yang diusung FKIP pada peringatan kali ini adalah Kerja Cerdas, Berkarakter dan Islami, untuk mencetak Generasi Prima
Kemeriahan bertambah ketika kegiatan ini dihadiri oleh 27 mahasiswa Summer Camp dari Prince of Songkla University, Thailand. Mereka selama enam pekan belajar bahasa dan budaya Indonesia.. Netikarn Nuamkleang atau nama Indonesianya Tika, mewakili teman-temannya menyampaikan ucapan selamat ulang tahun FKIP Unisma. “Semoga selalu jaya.” Ujarnya dengan mantap. Mereka lebur, duduk lesehan dan menikmati tumpeng nasi kuning bersama mahasiswa FKIP, sebelum akhirnya bersalaman dengan jajaran Rektorat, Yayasan Unisma, Dekanat FKIP, dan para Dekan di lingkungan Unisma.
Dalam sambutannya Rektor Unisma Prof. Dr. H. Maskuri, M.Si. menyampaikan bahwa FKIP adalah barometer kemajuan Unisma. Kegiatan yang diselenggarakan oleh FKIP khususnya dari kegiatan kemahasiswaan selalu sukses dan meriah. “Keakraban antara mahasiswa, dosen dan karyawan adaah best practice yang harus dilakukan juga oleh Fakultas lain di Unisma.” Imbuhnya. “Hampir semua kegiatan FKIP saya hadiri. Terakhir saya membuka kegiatan Paket hari Ilmiah Olimpiade Matematika se Jawa-Bali dan Gebyar FKIP. Kegiatan semacam ini harus terus dikembangkan dengan kreativitas yang tinggi. Mainan-mainan harus diberikan kepada mahasiswa, fasilitasi mereka.” Terangnya bangga.
Kegiatan harlah ini diakhiri dengan mauidzatul hasanah yang disampaikan oleh Romo KH. Prof. Dr. M. Tolchah Hasan. Mengawali ceramahnya Kyai Tholchah menanyakan langsung kepada Dekan FKIP. “Bapak Dekan, ini pertanyaan mohon dijawab dengan aksi nyata bukan retorika, kira-kira kado apa yang bisa diberikan FKIP untuk Unisma ketika Unisma berusia 50 tahun, 15 tahun dari sekarang.” “Kalau saat ini sudah sukses meraih akreditasi A di Prodi PBSI, bagaimana dengan PBING dan PMAT?” “Kalau hari ini sudah memiliki empat guru besar, kira-kira 15 tahun lagi bisa menyumbangkan berapa guru besar?”. Mantan Menteri agama RI tersebut mengingatkan bahwa lembaga pendidikan yang sukses adalah lembaga yang bisa menggabungkan pola pendidikan yang menitikberaktkan pada kecerdasan, kreativitas, karakter, dan motivasi pada mahasiswa.
Kegiatan diakhiri dengan do’a dan pemotongan tumpeng oleh Dekan FKIP yang diserahkan kepada Kyai Tolchah, Rektor Unisma, perwakilan Yayasan Unisma serta para dosen, karyawan dan mahasiswa FKIP. Sebelumnya berlangsung lomba cerdas cermat seputar sejarah FKIP yang diikuti tiga Kaprodi dan perwakilan mahasiswa Prodi PBSI, Pendidikan Matematika, dan Pendidikan Bahasa Inggris. Dirgahayu FKIP Unisma ke 35, Siapkan kado terbaik untuk usia emas Unisma kelak. (yns)